Kisah Vexana Revamp Sang Ratu Undead Necrokeep

Di dalam kisahnya diceritakan bahwa Vexana melangsungkan pernikahan dengan Atticus yang merupakan pemimpin kerajaan Ridgeburg. Namun, pernikahannya itu dikacaukan oleh Alice dengan memberikan sihir Abyss kepada prajurit yang ada di sana.

Alhasil, Pernikahan yang seharusnya penuh khidmat berubah menjadi peristiwa yang mengerikan. Atticus harus mati di tangan Leomord sedangkan Vexana terpaksa mangaktfikan kutukan Kabut dan mengubah diri dan rakyatnya menjadi Undead.

Apa yang harus dilakukan Vexana untuk menghancurkan kutukan tersebut dan bagaimana perang Ridgeburg alias Necrokeep melawan pasukan Abyss yang dipimpin Terizla? Berikut ini kisah Vexana Revamp Hero Mobile Legends.

Kisah Vexana Revamp Hero Mobile Legends

Vexana yang merupakan putri bangsawan Gaius terikat dengan keinginan ayahnya. Ia dijodohkan dengan pemimpin kerajaan Ridgeburg bernama Atticus. Atas keinginan ayahnya itu, Vexana yang berada di kereta kencananya pun menuju ke Selatan.

Ridgeburg adalah sebuah benteng menyeramkan yang berada di wilayah Selatan. Tempat tersebut berbanding terbalik dengan Lumina City yang hangat, makmur dan sangat hidup. Meskipun begitu, Ridgeburg lah yang menjadi pilihan, tempat Vexana untuk mengahbiskan sisa hidupnya.

Di dalam kereta kencananya, Vexana membaca surat dari Duke Attcus untuk memperkenalkan kepada rumah barunya. Isi suratnya adalah 

“Wilayah selatan ini diberkati oleh dewa kuno, di mana ada badai setiap hari, dan embun di rerumputan memantulkan cahaya bulan di malam hari” 

Vexana memuji kepedulian dari Duke, tetapi kata-kata puitis itu tidak cukup menghiburnya.

Setibanya di Ridgeburg, Vexana mendapatkan kabar bahwa Atticus tidak ada di sana. Dia diberitahu bahwa Atticus telah meninggalkan istana sehari sebelumnya untuk menjalankan misi membasmi iblis di perbatasan.

Mendengan kata “IBLIS” Vexana mulai gelisah dan rasa takut pun perlahan muncul. Tidak hanya itu, ia melihat dinding istana yang lembab dan kotor yang jauh berbeda dengan kediamannya Sebelumnya. Di kediamannya dulu  ada pemandian air hangat, jamuan yang mewah, dan para dayang yang selalu ada untuk memenuhi keinginannya.

Namun sekarang, yang dia miliki hanyalah ksatria berparas gelap yang bernama Leomord, yang dia pikir lebih sesuai untuk mengawasi kapal daripada mengawasinya.

Perasaan kecewa tak terhindarkan dan Vexana pun berharap ayahnya akan berubah pikiran ketika ia mengetahui keadaan Ridgeburg yang mengerikan. Saat dia menulis surat untuk ayahnya, terdengar keributan dari luar yang mengganggu ketenangannya.

Vexana pun mengeceknya dan menemukan ada ada tumpukan duri yang diletakkan di pagar istana Ia berpikir bahwa masyarakat sekitar mencoba menakurtinya. Merasakan ketakutan, Vexana pun  memanggil Leomord untuk menemukan pelakunya. Setelah pelakunya ditemukan, Vexana terkejut karena pelakunya adalah sekelompok anak kecil.

Vexana pun bertanya kepada para anak kecil itu terhadap apa yang telah dilakukannya. Menurut mereka, duri tersebut adalah Moonlight Grass. Meskipun bentuknya mengerikan, tanaman itu mampu menenangkan pikiran jika diramu dengan benar. 

Masyarakat Ridgeburg merasa iba dengan keadaan Vexana dan ingin membantu menenangkannya, meskipun kenyataannya tidak berjalan seperti yang mereka rencanakan.

Setelah mendengar penjelasan tersebut Vexana pun berpikir bahwa ia telah menilai mereka terlalu kasar. Ia pun menghela napas, dan mulutnya sedikit tersenyum malu. Dia mengelus kepala anak-anak itu dan berterima kasih atas kebaikan mereka.

Kebaikan tersebut membuat Vexana memilih untuk beratahan. Satu minggu lagi, pikirannya. Mungkin aku bisa menunggu satu minggu lagi di tumpukan batu yang lembab ini.

Dan satu minggu pun berlalu, dua minggu, tiga minggu… namun Atticus belum juga kembali. Hanya surat dari Atticus yang menemani malamnya yang sepi di daerah yang asing itu.

Dari setiap goresan penanya, Vexana dapat merasakan penderitaan Atticus dan keinginannya untuk pulang. Bagaimanapun juga, itulah tujuan Vexana datang ke Ridgeburg. Dia berharap dapat meringankan rasa sakit yang diderita Atticus dan mungkin ingin Atticus melalukan hal yang sama untuknya. Tanpa dia sadari, dia telah menaruh rasa yang aneh kepada seseorang pria yang belum pernah dia temui.

Beberapa minggu pun berlalu dan Vexana pun tidak lagi menerima surat. Keadaan itu membuatnya tegar, dia tidak lagi merasakan panik dan cemas seperti sebelumnya; karena sekarang yang menemaninya adalah rakyat Ridgeburg yang sekarang telah menjadi rakyatnya.

Dua tahun pun berlalu cepat. Seorang putri dari utara yang lembut dan muda telah tumbuh menjadi bangsawan dari selatan yang dewasa dan bijaksana. Berjalan melalui jalan berlumpur, menyelesaikan masalah satu dan yang lain baik besar maupun kecil. Vexana tidak lagi ingin meninggalkan kota itu. Dengan kepergian Atticus, dialah satu-satuya harapan terbesar di kota itu.

Hingga pada suatu hari, takdir pun menjawab doanya, pengawal datang mengetuk pintu kamarnya.

"Duke Atticus telah kembali"

Jantung Vexana berdegup kencang mendengar suara keributan yang datang dari jalanan. Dia telah menunggu saat-saat seperti ini selama dua tahun, hanya saja, saat melihat wajah Atticus untuk pertama kalinya, dia hanya dapat merinding ketakutan.

Dalam suratnya, Duke terdengar seperti seseorang yang bergairah dan penuh semangat, tetapi pria yang berada di hadapannya adalah sebaliknya. Tatapannya sepi dan kosong dan wajahnya tampak pasrah.

Meskipun begitu acara Pernikahan tetap disiapkan, seluruh orang terhormat dan rakyat biasa berkumpul di Ridgeburg untuk menyaksikan pernikahan politis yang telah lama dinantikan. Dengan bunga di tangannya, sang pengantin wanita pun hanya melihat pengantin prianya, sambil membuka kotak yang berisi cincin pernikahan mereka.

Tetapi, yang ada di dalam kotak itu bukanlah cincin, melainkan sepasang sayap sihir yang berputar di dalam kotak itu, diikuti dengan sura jahat yang bergema di dinding ruangan sakral itu:

"Sambutlah dunia kematian"

Semua orang di dalam ruangan itu pun ketakutan. Tiba-tiba seorang prajurit maju dan melayangkan pedangnya ke arah Vexana. Atticus yang menyadari hal tersebut lantas menangkisnya.

Tidak berselang lama Atticus beserta pasukannya pun berputar, tubuh mereka perlahan terkena sihir Abyss dan membuatnya berubah menjadi iblis. Pelindung setia kota itu pun musnah, dan mereka pun menghancurkan apapun yang ada di hadapan mereka.

Vexana terdiam melihat Atticus yang penuh amarah menyerangnya, ia pun berteriak :

"HENTIKAN"

Pria yang dirasuki iblis itu berhenti, seakan-akan suara Vexana menghidupkan api kedamaian yang selama ini telah padam di hatinya. Sang pengantin wanita pun menggapainya dan berkata “Atticus, tolong... ini bukanlah dirimu”.

Dan dengan sentuhan darinya, Atticus berhasil memulihkan kesadarannya dan terdiam. Untuk melawan iblis yang merasukinya, demi rakyatnya dan dirinya sendiri, Atticus memerintahkan Leomord untuk menusuk jantungnya.

Leomord merasa bimbang atas perintah tersebut. Apakah ia harus menusuk tuannya atau tidak. Namun melihat Atticus yang tidak terkonrol lagi, ia pun terpaksa menusuk orang yang selama ini berjasa bagi hidupnya.

Setelah tertusuk, kutukan Abyss di dalam dirnya pun menghilang. Di ujung napasnya, Atticus meninggalkan Ridgeburg kepada Vexana dengan memberikan tongkatnya. Ia juga mengunggapkan rahasia gelap yang hanya diketahui keluarga kerajaan Ridgeburg.

Rahasia tersebut bermulai Berabad-abad yang lalu, selama Perang Tiada Akhir (Endless War), penderitaan dan amarah dari ratusan petarung yang telah gugur berubah menjadi kutukan yang menyeramkan. Kutukan itu dapat menghancurkan apa pun yang memilki sihir dari Abyss, tetapi yang tidak memiliki sihir Abyss akan menghadapi penderitaan yang lebih kejam yaitu menjadi Undead.

Di akhir hayatnya Atticus berkata  "Kabutnya... jika tidak ada pilihan lain"

Atticus menatap tunangannya; tangan iblisnya menyentuh wajahnya yang halus. Perasaan yang bercampur aduk terpancar dari matanya. Penyesalan, rasa syukur, dan ketenangan. Hingga sebuah cakar yang tidak dapat dihindari merenggutnya dari pelukan Vexana.

Di dalam kota, ksatria iblis menyerang siapa pun yang dilihatnya; sementara di luar kota, pasukan iblis menuju ke Ridgeburg.

Dengan rasa takut, Vexana mengangkat tongkat milik Atticus; kekuatan sihir yang mengalir di darahnya pun meledak. Dia telah memilih untuk melindungi kota itu selamanya!

Sebuah kabut yang gelap muncul dari langit dan menutupi seluruh kota Ridgeburg. Setiap orang di kota itu yang bersentuhan dengan Kabut berteriak ketakutan, warna kulit mereka memudar dalam sekejap. Ksatria iblis pun berubah menjadi debu, sementara pasukan iblis di luar kota berbalik dan mundur kembali ke Abyss karena ketakutan atas dahsyatnya kekuatan kabut di Ridgeburg.

Efek kabut membuat Vexana hampir dapat merasakan jiwanya keluar dari raganya. Di tengah bencana yang terjadi di hapadannya, dia terjatuh, hatinya dipenuhi rasa bersalah. Tidak berselang lama, para penduduk datang dan mengelilingi ratu mudanya. Bukannya untuk menyalahkan, mereka justru berterima kasih kepada sang ratu karena telah menyelamatkan mereka dari serangan Abyss.

Sejak saat itu kabut gelap menyelimuti Ridgeburg selama ratusan tahun. Semenjak benteng yang memiliki pertahanan kokoh itu hancur, namanya mulai dilupakan, dan kini orang mengenalnya sebagai kota Necrokeep, rumah bagi para mayat hidup dan jiwa yang bergentayangan.

Sejak kejadian mengerikan itu, Vexana benar-benar telah bertekad untuk menjadi sosok pemimpin di kota itu. Sosoknya yang tulus membuat para penghuni Necrokeep, menganggapnya sebagai sosok ibu yang mencintai dan menjaga mereka semua.

Vexana percaya dengan seluruh hatinya bahwa suatu hari, dia dapat menemukan cara untuk menghilangkan kutukan itu... dan rakyatnya dapat merasakan kehidupan sekali lagi.

Ratusan tahun telah berlalu, tiba-tiba muncul ribuan pasukan Abyss yang menyerang Necrokeep. Para warga di kota mati itu merasa heran karena kabut mengerikan tidak mampu lagi menahan gempuran pasukan Abyss.

Leomord dan pasukan mayat hidup lainnya berjuang melawan pasukan Abyss. Mereka mengerahkan semua tenaganya untuk melindungi Necrokeep. Hingga akhirnya, serangan tak terduga Terizla yang merupakan pemimpin invasi penyerangan tersebut membuat Leomord tersungkur.

Prajurit Undead dibariasan depan telah dikalahkan, dengan itu Terizla memerintahkan semua pasukan Abyss untuk menyerang. Di sisi lain, Vexana yang menyadari hal tersebut meneguhkan pasukan dan rakyat Necrokeep yang tersisa.

Di bagian menara Necrokeep, ada Faramis yang terengah-engah. Ia menggunakan tongkatnya dan mengaktifkan sebuah sihir yang menakjubkan, dan berkata “Aku berhasil Vexana”.

Kekuatan sihir tersebut naik ke langit dan menghilangkan kabut di Necrokeep. Semua jiwa-jiwa yang terperangkap akibat kutukan Kabut kini telah bebas. Jiwa-jiwa tersebut beterbangan dan merasuki jasadnya.

Akhirnya, setelah ratusan tahun, Faramis berhasil membebaskan kutukan Kabut dan membuat semua rakyat Necrokeep kembali menjadi manusia. 

Leomord dan pasukan Necrokeep bangkit kembali dan membentuk pertahanan. Akhirnya mereka bisa bertarung dengan jiwa mereka tanpa khawatir akan efek Undead seperti sebelumnya.

Kini, pertarungan sesunguhnya antara Necrokeep melawan pasukan Abyss yang dipimpin Terizla dimulai.

Video Kisah Vexana Revamp Mobile Legends

Baca Juga : Kisah Faramis Ravamp Yang Rela Menjadi Undead Demi Vexana

Jadi itulah kisah Vexana revamp hero mobile legends. Sayangnya kisah Vexana dan para hero Necrokeep masih menggantung di pertarungan melawan Abyss. Semoga kedepannya ada lanjutan dari kisah hero Necrokeep ini.

Bagaiamana menurut kalian mengenai kisah atau cerita Vexana revamp ini, apakah menarik atau perlu dilanjutkan karena masih menggantung? Silahkan komen yah